Seorang teman pernah berkata Hidup mengajarkan kamus lengkap mengenai rasa frustasi tapi bukan berarti kita sikapi dengan marah angin-anginan mengasihani diri kecemasan kepedihan pembenaran diri dan parno akan tetapi kita harus tegar dengan mempersiapkan diri kita.
Dalam prakteknya kata-kata tersebut nyaris tidak memberi makna apapun buat saya, Toh hidup memang dibuat lengkap dengan segala bentuk frustasi itupun saya sadari termasuk ketika hidup membawa saya tertawa riang bersama itu juga saya tahu betul.
Tapi disisi lain, kadang saya berpikir hidup selalu memberi saya ruang untuk terus-menerus merasakan getirnya rasa frustasi. Terus dan terus hingga saya tersungkur jatuh dan terinjak, saya berharap saat itu saya bisa sekalian mati. Hal yang sempurna bukan ketika kita jatuh tersungkur terinjak lalu mati? setidaknya rasa sakit tidak berlama-lama saya rasakan. Tapi entahlah Jika Tuhan memang nyata adanya dan Ia hadir lengkap dengan segala mukzizatnya mengapa pula ia mengatur sebuah lakon sesempurna ini buat saya?
Saya membenci kesendirian dan hari-hari perayaan dimana semua orang normal bersukacita. Tanpa saya benci pun kesendirian sekali lagi dibawa oleh hidup untuk menjadi teman sekaligus momok yang menyeramkan buat saya. Teman dan momok yang enggan menjauh hingga saya sadari nampaknya Ia merupakan bagian tak terpisahkan dari diri saya sendiri. Ketika hidup membawa saya di titik dimana saya harus sendiri, ruang gelap menjadi tempat saya bernaung dan getir menjadi rasa yang wajib saya nikmati. Lalu kenapa sekali lagi Tuhan ( kalaupun Ia nyata ) memberi saya mukzizat berupa seluruh rasa frustasi ini? Apakah Ia begitu menikmati melihat saya terpuruk dan sekarat dari kejauhan sana? dan mengapa Tidak sekalian saja Ia biarkan saya pergi dan tidak kembali ke dunia ini?
Seluruh pertanyaan saya hanya ditelan mentah oleh kerasnya dinding kamar gelap saya malam ini.
1,5 jam sebelum 22tahun
baru setengah jam yang lalu dia beranjak dari tempat ini untuk kembali berjuang melawan udara menggigit bandung di malam hari. Dia datang malam ini tepat ketika aku nyaris terbuai mimpi, datang dengan disambut senang oleh Boni. Ia menyapa boni dan kami terlibat obrolan yang lagi-lagi seadanya seputar boni. Niat yang mengantarkan dia kedepan kamar kosanku malam ini hanya untuk mengambil daypacknya yang entah mengapa ditinggalkannya disini malam kemarin. Kedatangannya tidak benar-benar aku harapkan dalam kondisi seperti ini kendati seluruh partikel tubuhku tidak berusaha menutupi kegembiraan begitu tahu Dia yang berada didepan kamarku malam ini. Entahlah seluruh otak dan jiwaku sedang berada di kondisi yang abstrak.
Sebelum ini, siang tadi aku terbangun dengan sebuah pesan yang masuk di inbox handphoneku,
07 Juli 10 14.41
+62812207*****
Eh cid. Klo ga salah besok umur km 22thn y?
met milad y,panjang sejarah,luas bahagia dan abadi rezeki aja ok.
......
Well, sebuah ucapan selamat yang teramat dini diucapkan nampaknya...meyakinkan aku bahwa oke aku tidak akan banyak berharap apapun di hari tepat ketika aku berusia 22 tahun besok. Tidak lagi penting toh memang diantara semuanya ucapan dari orang ini yang aku tunggu dan aku bayangkan akan lebih sebelumnya. Hingga sebelum Dia pada akhirnya datang malam ini pun aku sudah tidak mengharapkan hal sesederhana bunga ditepi jalan atau lilin seadanya yang menyala layaknya waktu setahun lalu...Bahkan Aku tidak mengharapkan Bulan yang tidak hadir malam ini seperti malam setahun lalu. Nampaknya terlalu naif rasanya mengharapkan apapun di waktu seperti ini.
Dalam gelap kamar aku kembali menjadi manusia rapuh yang hanya bisa berusaha berkompromi dengan keadaan. Entahlah mungkin ini alasan mengapa aku selalu enggan dengan berbagai macam perayaan semisal ulangtahun atau Lebaran. Hari-hari tersebut bisa memutarbalikkan moodku hingga mencapai level terendahnya. Setiap perayaan hanya mengingatkan aku akan hal-hal sensitif dan memaksaku untuk berpura-pura ini menyenangkan.
Aku kembali mematikan rasaku. Bertambahnya Usia bukanlah suatu hal yang patut dirayakan lagi selayaknya kemenangan Spanyol atas Jerman yang membawanya ke babak Final World cup tahun ini. Bahkan usia yang merangkak tinggi seakan menjadi pengingat bahwa waktu terus memaksaku untuk mengukir sejarah baru dalam lembaran-lembaran baru yang datang tak kenal kompromi. Aku tidak lagi boleh terpuruk dalam ketakutan akan kesendirian menghadapi hari esok, toh menjadikan kesendirian sebagai teman menghadapi hari esok nampaknya akan jauh lebih baik.
Terucap niat dalam hati,Akan segera kuselesaikan tugasku sebagai mahasiswa dan akan kuraih toga secepatnya..sebuah tekad dan pengharapan yang aku harap tidak terlalu muluk di usia 22tahun ini.
Sementara itu Boni mulai tertidur lelap dipojokan yang gelap...
Sebelum ini, siang tadi aku terbangun dengan sebuah pesan yang masuk di inbox handphoneku,
07 Juli 10 14.41
+62812207*****
Eh cid. Klo ga salah besok umur km 22thn y?
met milad y,panjang sejarah,luas bahagia dan abadi rezeki aja ok.
......
Well, sebuah ucapan selamat yang teramat dini diucapkan nampaknya...meyakinkan aku bahwa oke aku tidak akan banyak berharap apapun di hari tepat ketika aku berusia 22 tahun besok. Tidak lagi penting toh memang diantara semuanya ucapan dari orang ini yang aku tunggu dan aku bayangkan akan lebih sebelumnya. Hingga sebelum Dia pada akhirnya datang malam ini pun aku sudah tidak mengharapkan hal sesederhana bunga ditepi jalan atau lilin seadanya yang menyala layaknya waktu setahun lalu...Bahkan Aku tidak mengharapkan Bulan yang tidak hadir malam ini seperti malam setahun lalu. Nampaknya terlalu naif rasanya mengharapkan apapun di waktu seperti ini.
Dalam gelap kamar aku kembali menjadi manusia rapuh yang hanya bisa berusaha berkompromi dengan keadaan. Entahlah mungkin ini alasan mengapa aku selalu enggan dengan berbagai macam perayaan semisal ulangtahun atau Lebaran. Hari-hari tersebut bisa memutarbalikkan moodku hingga mencapai level terendahnya. Setiap perayaan hanya mengingatkan aku akan hal-hal sensitif dan memaksaku untuk berpura-pura ini menyenangkan.
Aku kembali mematikan rasaku. Bertambahnya Usia bukanlah suatu hal yang patut dirayakan lagi selayaknya kemenangan Spanyol atas Jerman yang membawanya ke babak Final World cup tahun ini. Bahkan usia yang merangkak tinggi seakan menjadi pengingat bahwa waktu terus memaksaku untuk mengukir sejarah baru dalam lembaran-lembaran baru yang datang tak kenal kompromi. Aku tidak lagi boleh terpuruk dalam ketakutan akan kesendirian menghadapi hari esok, toh menjadikan kesendirian sebagai teman menghadapi hari esok nampaknya akan jauh lebih baik.
Terucap niat dalam hati,Akan segera kuselesaikan tugasku sebagai mahasiswa dan akan kuraih toga secepatnya..sebuah tekad dan pengharapan yang aku harap tidak terlalu muluk di usia 22tahun ini.
Sementara itu Boni mulai tertidur lelap dipojokan yang gelap...
... cerita siang bolong ....
Siang ini tidak seterik biasanya, nampaknya hujan masih saja enggan berlalu..seharusnya ini sudah masuk musim panas bukan??aku tidak berusaha untuk merutuki hujan yang masih senang disini walaupun berada di perkemahan musim panas pasti akan lebih menyenangkan dengan sinar matahari yang cerah gemilang sepanjang hari...:)
Akhirnya Ia datang juga siang ini, sekedar menyapa seadanya dan lebih kaku setelah pertengkaran terakhir kami 2 hari yang lalu. Datang dan mengunjungi Boni dengan alasan kangen..:) yeah yang aku tahu seekor terrier kampung sekelas boni pun masih dengan setia menunggu dia datang dan mengajaknya bermain..
Percakapan kami tidak banyak dan bahkan sekadarnya. Boni,urusan sekolah adiknya,persiapan sidang menjadi bahasan kami siang tadi. Aku cukup senang sekaligus miris mendengar adiknya akan pindah ke Bandung tetapi dibalik itu betapa biaya untuk bersekolah di hari-hari ini kian meningkat. Apapula kebijakan sekolah dengan biaya semahal itu, sekolah bukan lagi menjadi ajang mencari ilmu bagi siapapun dan mungkin di masa depan sekolah hanya bagi kalangan berduit saja. Kembali ke siklus masa lalu dimana sekolah hanya diperuntukkan bagi mereka yang berdarah belanda serta kaum elite di masa lalu.
Akhirnya boni merasakan udara luar pergi bersama dia ke kampus, aku yang disini dengan niat ingin segera menyelesaikan revisian justru iseng membuka friendster,jejaring sosial yang sempat marak 3-4tahu kebelakang. Dan benar saja,membuka kembali friendster seakan aku kembali ke 3-4tahun kebelakang. Memoriku kembali mengingat masa-masa ketika aku masih niat mengikuti pelatihan marching band universitas, masih senang menulis tanpa ragu akan apa yang ingin aku tulis dan bahkan teringat masa-masa masih memperjuangkan jarak jatinangor-bandung PP tiap ada kesempatan untuk sekedar melepas rindu. hahhahhaa..masa-masa ketika aku masih bisa dikatakan sebagai ababil..:)
Satu yang aku sadari sekarang...hidup itu seperti sebuah siklus, memiliki ritme dan masa yang konstan...berulang dengan sesuatu yang sama tanpa kita sadari..
Seperti tanpa aku sadari aku sekarang layaknya berada dalam kondisi 3-4tahun lalu tapi dengan hal-hal yang berbeda..aku sedang niat-niatnya berkegiatan alam bebas dan mulai senang menulis lagi...mungkin memang ada masanya buatku menyukai sesuatu dan mengulangnya lagi di masa depan..:) sepertinya begitu....
Akhirnya Ia datang juga siang ini, sekedar menyapa seadanya dan lebih kaku setelah pertengkaran terakhir kami 2 hari yang lalu. Datang dan mengunjungi Boni dengan alasan kangen..:) yeah yang aku tahu seekor terrier kampung sekelas boni pun masih dengan setia menunggu dia datang dan mengajaknya bermain..
Percakapan kami tidak banyak dan bahkan sekadarnya. Boni,urusan sekolah adiknya,persiapan sidang menjadi bahasan kami siang tadi. Aku cukup senang sekaligus miris mendengar adiknya akan pindah ke Bandung tetapi dibalik itu betapa biaya untuk bersekolah di hari-hari ini kian meningkat. Apapula kebijakan sekolah dengan biaya semahal itu, sekolah bukan lagi menjadi ajang mencari ilmu bagi siapapun dan mungkin di masa depan sekolah hanya bagi kalangan berduit saja. Kembali ke siklus masa lalu dimana sekolah hanya diperuntukkan bagi mereka yang berdarah belanda serta kaum elite di masa lalu.
Akhirnya boni merasakan udara luar pergi bersama dia ke kampus, aku yang disini dengan niat ingin segera menyelesaikan revisian justru iseng membuka friendster,jejaring sosial yang sempat marak 3-4tahu kebelakang. Dan benar saja,membuka kembali friendster seakan aku kembali ke 3-4tahun kebelakang. Memoriku kembali mengingat masa-masa ketika aku masih niat mengikuti pelatihan marching band universitas, masih senang menulis tanpa ragu akan apa yang ingin aku tulis dan bahkan teringat masa-masa masih memperjuangkan jarak jatinangor-bandung PP tiap ada kesempatan untuk sekedar melepas rindu. hahhahhaa..masa-masa ketika aku masih bisa dikatakan sebagai ababil..:)
Satu yang aku sadari sekarang...hidup itu seperti sebuah siklus, memiliki ritme dan masa yang konstan...berulang dengan sesuatu yang sama tanpa kita sadari..
Seperti tanpa aku sadari aku sekarang layaknya berada dalam kondisi 3-4tahun lalu tapi dengan hal-hal yang berbeda..aku sedang niat-niatnya berkegiatan alam bebas dan mulai senang menulis lagi...mungkin memang ada masanya buatku menyukai sesuatu dan mengulangnya lagi di masa depan..:) sepertinya begitu....
selamat pagi..
terbangun subuh tadi mendahului si alarm berbunyi untuk menunaikan tugasnya untuk membangunkanku.
Aku jauh telah terjaga dan alarm tadi pagi hanya berfungsi untuk benar-benra menyadarkanku kalau sudah tepat jam 4 pagi. Aku nyaris tidak menikmati indahnya mimpi semalam dalam kamar gelap ini, terbangun dengan sekujur badan lemas dan dingin. Teringat aku belum memasukkan sumber energi apapun sejak suapan nasi terakhir yang lebih dari 24 jam lalu. Entahlah..perut kerocongan sejak kemarin tak kuindahkan sama sekali, aku terlalu sibuk berpikir untuk segera menyelesaikan perjalanan Bandung-jatinangor PP untuk kembali berada di kamar ini menemui boni.
Niat suci untuk bangun lebih awal di hari ini dan menyelesaikan revisian sang dosen tertunda, badanku benar-benar lemas tak berdaya. Ketikapun aku berusaha memasukkan sedikit demi sedikit makanan, itu tidak membawa dampak yang cepat memulihkan kondisiku. Masih bisa kurasakan ujung kesepuluh jari ini menekan permukaan papan abjad dengan sedikit gemetar.
*Cara yang tidak bagus untuk diulangi lagi di hari-hari besok,,:)
Selamat pagi hari ini,dengan badan lemas aku masih ingin menyapa sang mentari...hai mentari,jangan malu-malu untuk keluar dari peraduanmu..aku butuh sinarmu untuk menguatkan aku hari ini..:)
Aku jauh telah terjaga dan alarm tadi pagi hanya berfungsi untuk benar-benra menyadarkanku kalau sudah tepat jam 4 pagi. Aku nyaris tidak menikmati indahnya mimpi semalam dalam kamar gelap ini, terbangun dengan sekujur badan lemas dan dingin. Teringat aku belum memasukkan sumber energi apapun sejak suapan nasi terakhir yang lebih dari 24 jam lalu. Entahlah..perut kerocongan sejak kemarin tak kuindahkan sama sekali, aku terlalu sibuk berpikir untuk segera menyelesaikan perjalanan Bandung-jatinangor PP untuk kembali berada di kamar ini menemui boni.
Niat suci untuk bangun lebih awal di hari ini dan menyelesaikan revisian sang dosen tertunda, badanku benar-benar lemas tak berdaya. Ketikapun aku berusaha memasukkan sedikit demi sedikit makanan, itu tidak membawa dampak yang cepat memulihkan kondisiku. Masih bisa kurasakan ujung kesepuluh jari ini menekan permukaan papan abjad dengan sedikit gemetar.
*Cara yang tidak bagus untuk diulangi lagi di hari-hari besok,,:)
Selamat pagi hari ini,dengan badan lemas aku masih ingin menyapa sang mentari...hai mentari,jangan malu-malu untuk keluar dari peraduanmu..aku butuh sinarmu untuk menguatkan aku hari ini..:)
alasan dibalik kotak pandora
Dalam suatu mitologi kuno yunani ditemukan sebuah kisah dibalik lahirnya kotak pandora. Alkisah diceritakan Prothomeus membocorkan rahasia api milik para dewa kepada umat manusia, selain itu dia juga menipu Zeus dalam suatu undian. Karena perbuatannya, Zeus memutuskan menghukumnya dengan menggunakan Elang Kaukasia. Sementara untuk umat manusia, para dewa memberi hukuman melalui Pandoora.
Well yeah sedikit kisah tadi tak lebih dari sekedar mitologi kuno yunani yang mungkin masih diceritakan hingga saat ini. Kisah tersebut sedikit banyak memberi inspirasi mengapa blog ini diberi judul box of pandora. Ini adalah bentuk kotak pandora yang bisa gw artikan dalam persepsi gw sendiri, ketika banyak hal buruk dan hal tidak menyenangkan terjadi dalam kehidupan sehari-hari maka menulis merupakan media untuk melepas kegudahan itu yang kemudian akan gw simpan dalam kotak pandora gw ini. Tulisan-tulisan ini adalah jiwa gw dan kotak pandora menjadi rumah baru mereka.
Gw berharap keburukan-keburukan ataupun kegundahan yang gw tulis dalam kotak pandora ini gabakalan terulang lagi di masa yang akan datang dan ketika pun gw menulis hal yang buruk disini gw ga akan berhenti berharap untuk hal baik yang akan datang dikemudian hari, layaknya pandora yang yang menemukan sisa didasar kotak berupa HARAPAN untuk hari-hari yang lebih baik diantara semua hal yang buruk..:)
dan terus menerus gw berharap ketika gw membaca ulang semua hal termasuk yang buruk yang terjadi dihidup gw ini gw ga akan berhenti buat juga terus belajar menjadi lebih dan lebih kuat lagi dalam menjalani hidup..:)
so..wish me luck !
*sumber mitologi : wikipedia
Setelah diciptakan, Pandora dinikahkan dengan Epimetheus, saudara Prometheus. Pada hari pernikahan mereka, Zeus memberi hadiah berupa sebuh kotak yang indah. Pandora diperingatkan Prometheus untuk tidak membuka kotak tersebut.
Suatu hari, Pandora sangat penasaran dan kemudian membuka kotak tersebut. Setelah dibuka, dari kotak itu keluar berbagai macam keburukan (kejahatan, penyakit, penderitaan). Semua keburukan itu menyebar ke seluruh dunia dan menjangkiti umat manusia. Pandora kemudian melihat ke dalam kotak dan menyadari masih ada satu hal yang tersisa di sana: harapan.Well yeah sedikit kisah tadi tak lebih dari sekedar mitologi kuno yunani yang mungkin masih diceritakan hingga saat ini. Kisah tersebut sedikit banyak memberi inspirasi mengapa blog ini diberi judul box of pandora. Ini adalah bentuk kotak pandora yang bisa gw artikan dalam persepsi gw sendiri, ketika banyak hal buruk dan hal tidak menyenangkan terjadi dalam kehidupan sehari-hari maka menulis merupakan media untuk melepas kegudahan itu yang kemudian akan gw simpan dalam kotak pandora gw ini. Tulisan-tulisan ini adalah jiwa gw dan kotak pandora menjadi rumah baru mereka.
Gw berharap keburukan-keburukan ataupun kegundahan yang gw tulis dalam kotak pandora ini gabakalan terulang lagi di masa yang akan datang dan ketika pun gw menulis hal yang buruk disini gw ga akan berhenti berharap untuk hal baik yang akan datang dikemudian hari, layaknya pandora yang yang menemukan sisa didasar kotak berupa HARAPAN untuk hari-hari yang lebih baik diantara semua hal yang buruk..:)
dan terus menerus gw berharap ketika gw membaca ulang semua hal termasuk yang buruk yang terjadi dihidup gw ini gw ga akan berhenti buat juga terus belajar menjadi lebih dan lebih kuat lagi dalam menjalani hidup..:)
so..wish me luck !
*sumber mitologi : wikipedia
Langganan:
Postingan (Atom)